Biarkan dia improv, kita lihat nanti

Ada seorang teman yang ngotot untuk tak mau memakai produk yang dipersyaratkan disaat diskusi tentang suatu pekerjaan, mengubah spek masih diperbolehkan dalam lingkaran yang setara, alih2 lebih baik garansinya ketimbang merk tertentu yang punya nama dan menjadi generalisasi tiap konsultan yang membuat spek dan tentunya terbiasa copy n paste.
Otot ototan yang membosankan itu tak hanya mengundang perhatian orang disekitar tongkrongan, tapi juga membuang beberapa jam di 24 jam stok harian kita. Membosankan iya, untung terobati dengan pemandangan semlohai yg wara wiri menyegarkan mata.
"hei hei.. Let him improve it nda, koe lanang kabeh tukaran Koyo lont* ra payu."
Stop it, akhirnya dengan diskusi lanjutan yg singkat, putus Dan kami bubar ke goa masing masing.
Ada sebab sebenarnya kenapa si A ngotot, dan sebaliknya kenapa si B pun ngotot ngikut rules, pengalaman yg tak baik tentunya.
Tiap orang tentu punya pengalaman yg berbeda2, ya tentu, karena tiap individu pasti memiliki permasalahan dan visi yg tak selalu identik.
Pengalaman itu yg membentuk kita hari ini, bukan untuk mendewakan sebuah pengalaman, tapi untuk menjadi hal yg selalu evaluatif tumbuh agar kita lebih baik.
Akankah selalu lebih baik? Kita hanya mencoba meminimize resiko kan, dan selalu improve untuk itu, tak ada yg tahu hari esok, kecuali kita hanya tahu untuk mencoba mensinergikan pengalaman, kemampuan dan resiko.
Yg jelas yg akan kita kerjakan nantinyapun akan menjadi hal yg lalu yg akan menambah pengalaman kita. :)

tememplek by endik kurang luwih jam 11:57 a.m.,

0 gayung bersambut:

Een reactie posten

<< mbalik

sakderengipun kawula nyuwun agunging samudra pangaksami dumateng panjenengan sami, sesepuh pinisepuh, bapak bapak saha ibu ibu, mas mas saha mbak mbak ingkang kersa mampir dhateng papan kawula menika, menawi wonten kalepatan, sedaya klenta klentunipun bilih tumindak lan atur, nyuwun boten dipun dadosaken penggalih, mugi mugi Ngarsa Dalem Sing Ngecat Lombok paring berkah..