Cerita teman

Sebenarnya ini bukanlah hal penting untuk panjenengan baca, sebagaimana sebuah cerita orang lain, tentu ini tak terlalu berpengaruh sama kehidupan sampeyan dan saya. Yah sebagai obrolan untuk mengisi postingan yang nyaris setahun sekali di isi di blog ga jelas ini.

Berawal dari obrolan ngalor ngidul tentang citarasa kopi, entah bagaimana sambungannya membelok ke obrolan tentang media sosial sebagai konteks makelaran teknologi.

Medsos punya jutaan alasan mengapa ia dibutuhkan dewasa ini, ya setiap lini hidup sebagian besar kita di belahan dunia sudah terinstall medsos, fitur berinteraksi itu ada di otak reptil, terbidik sudah. Saya nggak mau mempermasalahkan itu sih, secara prinsip hal ini adalah benar, teknologi membantu manusia, medsos membantu manusia dalah hal interaksi. Yang kita coba kulik adalah sifat addict itu yang sedikit banyak membuat teknologi berkembang tak saja untuk membantu anda, namun sebaliknya manusia membantu mempermudah teknologi, eh bukannya benar, teknologi ada oleh keberadaan manusia? Iya. Lebih jauh lagi ketika teknologi tak lagi menjadi alat bantu, teknologi menjadi lebih rumit dan manusia bergantung padanya untuk membuat segalanya menjadi nyaman dalam tolok ukur keberhasilan si manusia itu sendiri, pada akhirnya supply demand menjadi seleksi alam si manusia itu, dan berakhir menjadi budak teknologi, era skynet dimulai, manusia menjadi proletar proletar yang diperas oleh kartel kartel borjuis teknologi yang beranjak menjadi bentuk neokolonialisme baru, MERDEKAAAAA....!!!

Tentu imajinasi ini menjadi rak mutu kalau terminator datang terus ngebut pake truk sak onone mengejar anak sampeyan yang sipat kuping numpak brompit protholan di selokan Sayung Demak sana, kayak film terminator jadulnya cak Arnold itu, kira kira akan terlihat kemproh gluput ireng ireng lumpur tercampur limbah sembarang kalir karena si saluran tidak siap syuting sembari menanti proyek pengerukan saluran setahun pisan.

Beberapa hari yang lalu dikala trafik komunikasi sedang rame karena bagdan ini, tiba tiba wasap di hp tidak berfungsi secara celeng sekali, terpaksa apdet dengan rodo susah payah karena saya ndilalahnya berada di daerah remote (dan belum berhasil sampai sekarang hahaha...) ada pemberitahuan bahwa wasap sudah nggak support windospon mulai desember nanti, tapi masih support utk android yg seri sekian dan ios yg seri sekian, menyusul pesbuk dsb, ya proletar kayak saya tentu mikir wah ada 7 bulan persiapan untuk tuku hp baru.

Ndadak kudu tuku???

Adakah informasi pembagian hp gratisan?? Kecuali yang member korporasi yang dapet dum duman hp sebagai aset, tentu tak ada.

Pengguna symbian pernah kena hal ini, Blackberry juga, selain pengembangan yang berbiaya mahal ketiadaan support apps populer membuat os ini ditinggalkan, pasar senantiasa bergerak, yang tidak survive tentu terlibas. Mengarahkan konsumen untuk menggunakan atau membeli produk baru adalah celah yang bisa dimonopoli melalui persyaratan pembaharuan perangkat, jika tidak diperbaharui, tentu kejadian celeng sekali yang saya alami akan anda alami juga. Tak ada disclaimer layaknya peringatan di bungkus rokok saat kita ngopdat ngapdet apps itu. Addict terhadap salah satu apps akan membunuhmu.

Gampang dab, tinggal cari alternatifnya... Semudah itu kah? Bisa iya bisa tidak. Konteks apps untuk bekerja macam msword, cad hingga msproject tentu banyak kw nya secara limitasi penggunaan lebih ke efisiensi biaya. Lha kalau medsos? Dimana interaksi antar pengguna jadi market place nya? Anda yang pake viber, tak akan bisa berinteraksi secara maya dengan pengguna wasap. Ini ceruk pasarnya.

Saya teringat sekitaran 7-8 th lalu saat wasap belum semasif sekarang, tak banyak klintang klinting notifikasi di hp saya, kecuali mandor yang mencari saya karena berbagai keperluannya, oh iya foreman saya sudah cukup canggih dengan berbagai macam kepemilikan hp saat itu, untuk menyiasati kebutuhan komunikasi lapangan yang beragam. Hari ini? Pak pulisi di berita sering sekali mencomot orang akibat berita hoax dari grup wasap. Medsos menjadi perantara dialektika berkehidupan. Propaganda, desepsi dsb dengan mudah di lakukan di medsos dengan target pengguna Ekslusif tadi. Apps tadi bertransformasi di lini kehidupan, menjadi indera tambahan untuk anda, menjadi mata, rasa dan cangkem anda yang baru.

Apakah era skynet akan segera dimulai? Hahaha iya sudah dimulai sejak apps gratisan minim fitur non komersil diakuisisi menjadi bagian dari produk komersial.

Ini berlaku umum tak Cuma di wasap. Perang teknologi ada tendensi sebagai perang kebutuhan, neokolonialisme teknologi sedang bergaung, mengarah ke kulturstelsel apps.. Hahaha...

Siapa yang akan menyelamatkan sampeyan dari neokolonialisme teknologi ini? Apakah butuh konfrensi asia afrika? Apakah butuh Syarekat Dagang Islam? Atau justru bisa diatasi dengan khilafah? Mbuh bro.. Tuku congyang rak wis nek bingung, segala masalah teratasi dengan kekuatan congyang dan gitar..

Kalo sampeyan mau menilik lebih jauh, generasi teknologi mobile phone cukup lambat, rata2 kisaran windu ke dasawarsa, amps itu gen 1 mulai umum digunakan di awal th 90an, didevelop kisaran 80an, sebelumnya 0G imts itu di develop sejak th 60an, hari ini sampeyan dengar perang 5g, tapi hari ini juga hp nokiyem triple 3 yg pake 2G yg sangar tenan masa itu, masih bisa saya pake. Entah untuk yg amps, kalaupun bisa, kresek2nya yg bikin geli kuping lebih masif atau tidak.

Saya lebih prefer nelpon dan sms kalau gak keangkat, entah kenapa saya juga tidak tahu, rasanya seperti prosedur otomatis tangan ketika butuh komunikasi pake hp, mungkin terbiasa saja, karena saya bukanlah penikmat fashion hp, atau musti high end gadget kayak james bond, sejak awal 2000an baru 5 kali, dengan urgensi penggantian karena jebol atau ilang. Jadi saya kira kehidupan saya gak sebergantung itu dengan apps. Kalo medsos ga bisa ke cangkok di hp saya sekarang, ya sudah masih ada fitur lain seperti nelpon, sms dan email, atau yg lain saya lebih prefer web base, gak ngebak bak i memori.

Traffic komunikasi besar seantero dunia, apakah benar2 pro bono? Untuk apa? Apa yang didapat dari effort berbiaya besar itu? Sampeyan yang antek neokolonialisme teknologi lebih bisa menjawab, kaum sudra seperti saya hanya bisa meratap dan menunggu curahan congyang hehe...

 

Gambar comot dari www.legeeks.org

 

 

tememplek by endik kurang luwih jam 3:56 p.m., > ,

sakderengipun kawula nyuwun agunging samudra pangaksami dumateng panjenengan sami, sesepuh pinisepuh, bapak bapak saha ibu ibu, mas mas saha mbak mbak ingkang kersa mampir dhateng papan kawula menika, menawi wonten kalepatan, sedaya klenta klentunipun bilih tumindak lan atur, nyuwun boten dipun dadosaken penggalih, mugi mugi Ngarsa Dalem Sing Ngecat Lombok paring berkah..