loosing the grip..

pernahkah anda seperti merasa kehilangan sesuatu pada diri anda, padahal kalo boleh dikatakan hal itu secara fisik tidak terjadi pada diri anda..?
namun suatu hal itu selalu menjadi bagian hidup dan seperti sebuah tetenger untuk anda dalam menjalani peranan hidup ato juga memperlihatkan eksistensi anda..

kata orang orang, dunia semakin tua dan kita pula juga mengalami penuaan tersebut. namun dari setiap langkah kita selalu mencoba menunjukan bahwa kita dapat terus merasa berguna dan membuat waktu serasa tak mampu menghalangi setiap pergerakan gerigi gerigi pemikiran dan perbuatan kita. Ambisi tak pernah padam.

antara paragraf satu dan paragraf dua adalah hal yang ironis namun nyata adanya dalam diri kita.

ambisi tak selalu berjalan lancar pada relnya, dan tak selalu jelas jalurnya sehingga terkadang ambisi itu serasa menjadi impian yang menina bobokan kita. tapi tak selalu pula seperti itu.. ambisi memiliki teman setia yang mendampingi dalam menapaki setiap trap yang ada.
patner setia itu adalah motivasi.

motivasi lahir dari diri kita, dari motivasi itu terlahir lagi berjuta harapan dan ambisi berusaha untuk meraihnya demi sebuah kebahagiaan abadi. siap berkorban itu pasti.

namun, dibalik keindahannya, motivasi terkadang tak ubahnya buaya darat yang mencoba bermain main dalam keegoisan dan ia tak sadar kalau ambisi terlarut pula dalam permainannya dan memiliki final result yang secara tak langsung berpengaruh atas rangkaian tatanan jalur hidup.

hahaha.. kalau sudah begitu.. paragraf pertama terjadilah.. dan beribu ribu batang tembakau kelas satu dan bergalon galon kopi pahit tak cukup untuk menyembuhkannya.. menertawai diri dan mengkata katai alam adalah hiburan pakem yang sangat berarti.

ketika ambisi telah redup dan kehilangan bahan bakarnya, tak selalu cukup waktu untuk mempertahankan nyala itu dengan mencari pengganti bahan bakarnya.
haa..haa..ha..haanjiiiinnkk..........!!
tolong pahami postingan ini kalo tak ingin terjadi pada panjenengan semua..
kalo sudah bantu saya memenuhi komen dengan pisuhan terbaik anda..

foto dokumentasi pribadi, lokasi: museum kereta api ambarawa, 2 juli 07 - 17:22; dari lensa riconar 55mm pada KR-5; fokus 2 m; dia .22; kec. 60

tememplek by endik kurang luwih jam 12:52 a.m., > ,

hari ini kacau (basbang)

turu gebyaring subuh lalu tangi awan pol dimana weteng mulai kruwes kruwes goro goro gentho gentho di perut mulai rese lalu adus, ganti klambi, cia cia hore dan mulai manasi brompit H3003DD ku yang setia menemani nglayapku beratus ratus meter dan berhari hariku dulu.
kemana sekarang?

wis to rak sah ribut.. garek melu wae kok..
ambil jaket dan tas cangklong yang isinya perlengkapan tempur macam sempak, kaos, handuk cilik, agenda, bolpoin, rokok, korek kayu gambar kucing, tak lupa beberapa amunisi asa 100. kamera baru tapi tua itu langsung tersambar si empunya yang bergegas mbreyen mbreyen motor.

teringat kata kata tentorku dulu waktu masih belajar di NAVY SEAL. nganggur itu harus diisi kegiatan yang berjibun biar nggak kelihatan nganggur oleh tetangga sebelah.

maka dari itu bergegaslah saya menyibukan diri di tengah siang bolong ini.. tergesa gesa biar rodo kelihatan repot.
terus tujuannnya kemana...???

kemaren lusa waktu mau ke jogja buat interfiu saya sengaja lewat dalanan ndeso dan nyidat nyidat dalan ora karuan demi menghindari kemacetan jalan utama yang lagi marak di bungkar bungkar untuk di beton lagi.

tetapi sodara sodara.. pemandangan yang lumrah itu kemarin terasa menggigit di sanubari terdalam saya.. lha nopo..??? untune wis thukul to??

menggigit disini bukan hal cokot mencokot, nglethak menglethak ato brakot membrakot,
bukanlah yang berhubungan dengan gigi bin untu. tapi jangan pula sangkutkan dengan lambe tak ber untu..

namun tak terasa sudah setahun lebih saya saya nggak lewat situ lagi. saya teringat pol, teringat tenan pokoke..

waktu itu hujan rintik rintik kita berteduh dibawah atapnya... ini bukan lagu gereja tua tapi bener bener terjadi, berteduh di atap dangau ketika seorang petani sebelah saya misuh misuh celang celeng , osa asu..

betapa tidak ndoro ndoro sekalian, waktu itu adalah musim mbako.. dan alam seperti ngejak gelut para petani mbako karena tak sampai seminggu lagi daun daun hijau lebar itu siap di kethoki..

untunglah ternyata si alam lagi ece ecenan dengan mereka dan sampai akhir panen tetesan iler dewata itu tidak ngeces lagi..

jadi rencananya hari ini saya mau nglayap kesana.. ngobrol dengan pak Turi, si petani bertubuh tambun yang dulu selalu memakai kaos hadiah dari sebuah toko elektronik di kawasan itu dan kathok kethokan clono jin. menikmati mbako kelas 1 yang ditaburi dengan cengkih dan ratus menyan madu dibawah suhu sejuk dan bau ternak sapi sumringah menusuk hidung lalu menikmati kopi hitam kental yang hangatnya memeluk tubuh. semriwing tenaaannn...

tapi oraaaa sidooooo... karena ada sms masuk dari seseorang lawan jenis, anak kos sebelah waktu kuliah sehingga sebagai lelaki tulen saya terpaksa membelokan laju motor karena merasa terpanggil untuk hadir dan memperlihatkan.

memperlihatkan opo jajal..??

eh barusan jebulnya ngajak ke mall. yah.. rak sido wae ahh...

asuuu acaraku malah dadi kacau nglayap ora sido, ngedate kok trimane ng mol, tiwas nunggune suwi..
dan hanya berujung dengan intenetan dan ym an..

ada saran untuk menghabiskan waktu di sore ini....???

daftar pustaka:
foto kebon kabuten jelas ngembat dari sini
foto bening jelas dokumentasi pribadi dan hanya ilustrasi saja, tak terkait dengan sopo sopo sing tak dolani.

tememplek by endik kurang luwih jam 4:08 p.m., > ,

sakderengipun kawula nyuwun agunging samudra pangaksami dumateng panjenengan sami, sesepuh pinisepuh, bapak bapak saha ibu ibu, mas mas saha mbak mbak ingkang kersa mampir dhateng papan kawula menika, menawi wonten kalepatan, sedaya klenta klentunipun bilih tumindak lan atur, nyuwun boten dipun dadosaken penggalih, mugi mugi Ngarsa Dalem Sing Ngecat Lombok paring berkah..