cita cita itu capek

sekian tahun yang lalu ketika celana pendek merah selalu saya pakai selama 6 hari, cita cita saya pilot pesawat tempur. pilot F-16. hehe.. lupakan saja itu.. gak penting buat anda.. tapi itulah yang masih membekas atas ingatan masa kecil saya.

seseorang pernah mengatakan pada saya kala cita cita itu tak ubahnya sebuah pohon, dimana selalu tumbuh dan terkadang bercabang, namun selalu naik ke atas, ke puncak kebahagiaan, tumbuh lebih tinggi dari induk itu pasti supaya dapat menyerap sinar matahari lebih sehingga dapat berbunga lebih indah dan berbuah banyak.

empat tahun lalu ketika saya masih menjadi pengelana jatidiri, ada satu info akan sesuatu hal yang besar dan menjadi cita cita sesama pencari jati diri. dan pekerjaan besar itu baru dimulai.

ah lupakanlah, terlalu banyak rival saya untuk bertarung merebut kue itu, namun saat masih mencoba menjadi seorang yang lebih slow di balik meja, terlalu banyak masalah yang saya buat dan menimbulkan gesekan dengan sesama. telalu keras kepala dan brangasan? hmm... menurut anda..?

setahun yang lalu pula puncak ketidakpuasan atas apa yang saya pilih ini datang dan meledak. kerinduan untuk berkeringat dan berteriak mulai memanggil. mereka ini sobat yang menjadi saksi atas keputusan cita cita dan harapan saya.

setahun yang lalu. didepan cita cita empat tahun lalu itu saya bersumpah.

"sometimes i'll be there..!!"

"aku luwih iso ngrasake urip yen kerjo koyo ngono."

"aku bakal melu bongkar gedung kuwi."

"eling omonganku dino iki. aku bakal kerjo ning kono."

dalam proyeksi ujung telunjuk ini menunjuk ke sebuah pekerjaan penuh debu dan resiko di jantung kota Jakarta, jauh dalam bawah sadar, leluhur, kakang kawah adi ari ari sedulur papat limo pancer dan segenap kuasa Yang Ngecat lombok seakan mendengar.

dan TERJADILAH...!!

kemujuran atau apalah namanya saya tidak tahu yang jelas sudah 5 bulan ini saya berkutat di dunia kerja penuh debu ini. tak cuma itu. dari saya sendirian stand by hingga punya rekan rekan yang setia ketika saya paksa dan terkadang saya pisuhi.

namun manusia tak pernah puas, suatu statement yang klise namun benar adanya. sekarang ketika cita cita itu tercapai dan cita cita itu menuntut untuk terus tumbuh, saya mulai merasa lelah. begitu kompleks dan rumit. begitu cepat dan keras. keringat sudah terperas. otot sudah mulai tegang.

terlalu cepat buat orang seperti saya harus bertanggung jawab seperti ini.

kecewa..? tidak, saya bukan manusia yang menyesal setelah kejadian dan mencoba mencari pangkal kesalahan. hati ini menuntut saya untuk mencari solusi. yah saya bisa. saya harus bisa.

fiuhh..

pernahkah anda merasa capai untuk mempertahankan cita cita anda dari gempuran angin dan memberinya jalan untuk tetap tumbuh..??? share ke saya ya.. inspire me please.. terimakasih sebelumnya.. :)

tememplek by endik kurang luwih jam 10:30 p.m., > ,

tadi malam hujan dan macet di HI

hujan deras melanda daerah HI semalam. hujan yang tak tentu dan datang seperti mengejek. tetapi arus manusia dan kendaraan masih juga merangsek ke utara. monas sepertinya. memang bukan "sepertinya" lagi arah tujuan mereka. kabar berita dari kawan menyampaikan adanya pertunjukan besar besaran dan pesta kembang api.

saya melihat waktu di hape, masih menunjukan jam 9 malam. setelah bertemu dengan beberapa teman yang jarang ketemu, *dan tumben mereka itu*, saya memutuskan pulang. dari balik jendela metromini s640 antrean kendaraan terpapar hingga kolong karet, sedang yang searah dengan saya malah sepi.

ada banyak pertanyaan di gerumbulan syaraf di balik tengkorak ini, data pasti adalah hujan deras, macet dan arus linier ke utara.

mencari apa?

pernahkah berpikir untuk logis dan efisien?
saya baru sekali tahun baruan di kota metropolitan yang katanya pusat amussement ini, kaget enggaklah cuman sedikit menertawakan, iya.

enakkah merayakan pergantian tahun di dalam mobil ditengah kemacetan, katanya kemacetan adalah hal yang paling menjemukan, apa memang sengaja merayakan sebuah kejemuan?

atau ketika berteduh, merayakan dalam dingin dan dalam pencarian masa esok yang menjengkelkan pula? karena meriang adalah hal yang menjengkelkan. bukankah tidak ada yang mau dihinggapi meriang?

dalam keramaian nanti ketika sudah di lokasi yang dituju, berdesakan adalah hal yang wajar.
disaat ini pula "anak anak kijang" mencari penghidupan.. sehebat hebatnya gembok tertempel di dompet dibalik kain denim anda, mereka lebih hebat. apakah keramaian itu hendak memberi anak anak kijang penghidupan?

cuma setahun sekali ndik..
ya memang setahun sekali. bukankah untuk yang setahun sekali itu dipikirkan selama 364 hari? atau memang cuma pikiran sesaat saja?

katanya yang sesaat saja itu cenderung bukan sebuah kedewasaan? kalau begitu masih banyak di kota ini yang tidak dewasa. benarkah?

beginikah dinamika kota yang didefinisikan sebagai pusat segalanya?

terlalu tinggikah saya berpikir?

peduli amat kamu ndik? bukan urusanmu tau..!

ya.. ya.. ya.. menikmati house blend koffee dan beberapa batang racikan tembakau surya dalam balutan sarung tenun peninggalan kakek di dalam ruangan kecil penuh sampah terasa lebih nikmat buat saya.

kalo boleh ngomong, benar juga, memang dunia itu penuh dengan keironisan kata om iman..

semalam saya melewatkan tahun baru dengan mengirimkan sms ke semua yang ada di phonebook saya. sampai nomer rekening dan fax pabrik saya kirimi ucapan tahun baru. mbuh ah.. konyol ya? ya. memang saya send to all. entah itu bisa mengerti basa jawa atau gak, kepada anda yang belum saya kirimi sms taun baru, dibaca ini ya :)

sugeng warsa enggal 2008 mugi gusti tansah paring berkah, karaharjan, kamulyan lan sedayanipun dumugi kesuksesan panjenengan. nuwun ah..

tememplek by endik kurang luwih jam 9:55 p.m., > ,

sakderengipun kawula nyuwun agunging samudra pangaksami dumateng panjenengan sami, sesepuh pinisepuh, bapak bapak saha ibu ibu, mas mas saha mbak mbak ingkang kersa mampir dhateng papan kawula menika, menawi wonten kalepatan, sedaya klenta klentunipun bilih tumindak lan atur, nyuwun boten dipun dadosaken penggalih, mugi mugi Ngarsa Dalem Sing Ngecat Lombok paring berkah..